Pages

Silahkan Pilih Warna Latar Blog ini Sesuai Dengan kenyamanan Yang Anda Suka
On

Dunia maya.. sebuah dunia yang tak terbatas oleh waktu dan tempat, dimana semua informasi ada disana, dari huruf A sampai dengan Z, dari 0 sampai tak terhingga. Sebuah dunia yang menyajikan seluruh informasi dari seluruh dunia hanya dari sebuah layar komputer ukuran 14 " dan dikonsumsi hanya dari satu meja. Sebuah dunia yang bisa membuat tertawa, terpana, menangis, marah, benci, cinta, rindu, penasaran dan lain sebagainya. Sebuah dunia yang menghubungkan seluruh orang di dunia ini. Sebuah dunia yang hanya terdiri dari byte-byte. Sebuah dunia yang berkomunikasi lewat keyboard. Sebuah dunia yang bisa membuat orang dipuja dan dibenci. Sebuah dunia yang tidak mengenal privasi. Dan, Sebuah dunia yang kadang membuat lupa akan esensi dari hidup.

Kalo dihitung-hitung sudah banyak informasi yang aku dapat dari sebuah dunia maya. Kadang informasi itu terlalu berharga dari harga yang aku bayar tapi kadang informasi itu terlalu tak berarti dari harga yang kulepas.

Sejak mengenal dunia maya, aku bagai masuk ke sebuah perpustakaan yang paling lengkap bahkan mungkin super lengkap, aku terpesona akan sajian informasi yang aku liat, aku terpana akan indahnya infomasi itu disajikan, aku tertagih akan kecepatan informasi itu datang, aku bagai meminum air laut, yang semakin aku minum semakin haus aku dibuatnya. Sehari 24 jam dan 7 hari satu minggu tidak membuat lelah informasi itu datang.

Setiap kali tombol power komputer ini menyala, seakan membuka mataku melihat sekumpulan informasi yang berjejer mengantri untuk disimak, untuk dipetik, untuk dinikmati. Aku bagai anak kecil yang berada di toko permen yang menginginkan seluruh permen itu. Aku bagai anak kampung yang berada di tengah kota. Aku bagai orang yang paling bodoh yang ingin pandai disekumpulan orang pintar. Aku bagai melihat langit yang berlapis tujuh. Aku tidak kuasa menahan godaan informasi ini. Semakin aku masuk di informasi ini, semakin aku dibawa lebih dalam, dan aku pun semakin tahu. Informasi itu bagai labirin yang membawa aku jalan semakin sesat, kadang jalannya buntu dan memaksa aku untuk memulai dari awal, kadang jalannya mulus yang membuat otakku bertambah byte informasi. Informasi ini benar-benar tak terbatas, tak ada batas aturan, tak ada batas sopan, tak ada batas santun yang membuat aku berpikir bahwa ternyata manusia ini benar-benar sangat berbeda-beda, dengan bebasnya dia mengekspresikan dirinya, mengkritik, memuja, menghina, menyanjung dan bahkan bisa menghancurkan.

Untuk orang yang berdunia maya hanya untuk bersosial, ber-download, menonton. Mungkin tidak akan merasakan betapa luasnya dunia maya ini. Tapi tidak untuk aku, aku adalah tipe orang yang haus akan informasi, akan ilmu, akan wawasan. Sehari tidak bertemu dengan dunia maya, aku bagai menjadi orang yang bodoh satu hari, aku tertingggal informasi, aku jadi kuno, aku jadi dahulu, aku tertinggal. Aku telah hidup di dunia maya, akar-akar kecilku telah merambah masuk di kulit dunia maya, aku telah menyerap sari dari dunia maya, bagai sebuah kecambah di hutan dunia maya, aku telah menjadi bagian dunia maya, aku telah dilirik habitat dunia maya, keberadaanku telah diakui di lalu lintas dunia maya, aku telah mendapat senyum hangat selamat datang, aku telah menjadi murid di perguruan dunia maya.

Tapi, aku harus kembali ke esensi hidupku, aku ini masih berpijak di tanah, mata ini masih melihat sesuatu yang nyata, tangan ini masih menyentuh benda berwujud, kaki ini masih melangkah di bumi, telinga ini masih dapat mendengar angin, hidung ini masih mencium aroma, lidah ini masih merasa pahit manisnya hidangan dan yang paling inti, aku masih mengejar masa depan. Hidupku yang nyata telah tertinggal, aku habiskan waktu dan tenaga untuk sesuatu yang maya, aku telah dilupakan oleh sesuatu yang abstak.

Dunia maya, engkau begitu menggoda, engkau begitu indah, engkau begitu genius. Kau telah membuatku hidup di duniamu, engkau telah memberi ilmu kepadaku, engaku mengajarkanku segalanya, engkau membimbingku bagai bayi yang belajar berjalan, engkau selalu ada disaat kasepianku, kebosananku, kebahagiaanku, kesedihanku. Kata terima kasih tidak dapat mewakili rasa terima kasihku, aku ingin mencari kata yang dapat mewakili kata terima kasihku, tapi sepertinya tidak ada. Saat ini, aku dapat melihat senyummu melepaskanku dari duniamu, aku dapat mendengar selamat tinggal darimu, aku dapat membaca bibirku mengucapkan selamat jalan sementara dibelakang sana mengucapkan jangan lupakan kami. Berpaling aku membelakangi kalian, melangkah aku menjauhi kalian, disudut sana telah menunggu sebuah tombol, kudekati tombol itu, dan untuk terakhir kalinya aku liat kalian, senyum terakhirku terhias di bibir, sementara jari ini menekan tombol DELETE.
 
Sumber : http://www.theherysandy.com